Yum Al Tarwiyah, tentara Syiah Qurmuty (di bawah pimpinan Hamadan Ibnu
Al-Ashash Al-Qurmuty), menyerang barisan haji pada tahun 317H dan
membunuh seorang haji lalu menyerang Kabah, mengeluarkan Hajar Aswad dan
mencukilnya sebanyak 8 keping, mengeluarkan pintu Kabah dan
membantingnya, mengeluarkan kisa'a Kabah dan memotongnya menjadi
potongan-potongan kecil lalu dibagikan ke teman-temannya.Kemudian dia menyuruh salah satu orang untuk menghancurkan Mizab Kabah. Ketika pria ini berusaha menghancurkannya, dia terjatuh dari atap pada kepalanya dan mati. Dia lantas menyuruh orangnya untuk melempar tubuh-tubuh muslim di atap Kabah. Mizabpun meneteskan darah muslim untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Selanjutnya dia membuang jasad-jasad jemaah haji itu di Zamzam sampai penuh dan menutupnya dengan batu besar ke atas jasad-jasad itu.
Para wanita Qurmuty yang biasa membawa air ke jemaah haji yang mati
atau terluka, berpura-pura memberi mereka air. Tapi ketika menemukan ada
seorang hidup, mereka membunuhnya dengan tidak memberinya air. Mereka
percaya bahwa mereka harus membunuh 3 Sunni yang berhaji demi
mendambakan Jannah. Jasad-jasad lain dikubur di dalam Masjidil Haram
tanpa disholatkan ataupun dikafani.(Di sebelah kanan adalah gambar Hajar Aswad dengan 8 bekas cukilan ulah Syiah Qurmuty)
Lalu dia berdiri pada pintu Kabah dan berteriak ke langit, "Akulah yang berani kepada Allah! Akulah yang berani kepada Tuhan! Dia menciptakan kalian dan aku membunuh kalian semua!"Pria yang menghancurkan Hajar Aswad itu masih berteriak lantang, "Mana burung-burung Ababil-Mu? Mana Hijar Sijjil?" Dia merujuk kepada insiden Tahun Gajah sebelum Islam.
Kemudian mereka membawa Hajar Aswad ke timur (Al-Qatif) dengan menggunakan 70 ekor onta. Setiap onta yang membawa batu itu, menjadi sakit dan mati di gurun pasir. Maka merekapun membangun "Ainul Kuaibah" dan menempatkan Hajar Aswad di sana selama 22 tahun, serta meminta masyarakat agar berhaji di sana. Tapi tidak seorangpun mau.
Selama 22 tahun, orang-orang muslim tidak pergi haji...!
Akhirnya
Khalifah (Al-Muktabir Billah) menggerebek Qurmutiah dan membunuh mereka
dalam pertarungan 80.000 orang melawan 3.000 orang. Kelompok kecil
Qurmutiah yang terdiri dari 10 keluarga itu berusaha kabur ke Syria
(Bilad Al-Sham) ke Jabal Al-Arab, pegunungan Arab, dan bersembunyi di
sana dari pembunuhan terhadap mereka. Salah satu dari 10 keluarga itu adalah keluarga Al-Assad. ("kitab al- Bidayah Wa an- Nihayah oleh Al-Hafidz Ibnu Katsir")Imam Al-Ghazali berkata, "Syiah Qurmutiah adalah rafidhah dari sisi luar, kafir dari sisi dalam."
Imam Ibn Taimiyah berkata, "Syiah adalah bathiniah dan merupakan musuh Islam, dan yang terburuk dari mereka kaum kuffar adalah Qurmutiah. Mereka berpura-pura menjadi muslim syiah. Ketika mereka punya kesempatan, mereka akan membuka pintu bagi musuh-musuh Islam untuk menghancurkan kita. Mereka begitu jauh dari Quran dan Hadits."
Salah satu peninggalan tersisa dari Qurmutiah adalah Ainul Kuaibah
di Al-Ahsa (bangunan yang dikatakan sebagai pengganti Kabah dimana
mereka menempatkan batu hitam dan meminta masyarakat untuk berhaji ke
sana).(Di sebelah kiri adalah gambar "Ainul Kuibah" di al Ahsa, tempat yang dibangun Syaih Qurmuty untuk menggantikan Kabah. Hajar Aswad dipindah ke sana)
Referensi:
1. Al-Bidayah Wa aAl-Nihayah oleh Al-Hafidz Ibnu Katsir P179-239
2. Fadaeh Al-Batinyah oleh Abu Hamid Al-Gazali
3. Makalat Al Islamien oleh Abu Hasan Al-Ashari
4. Tarikh Ibn Kaldun P85-258
5. Al Kamil fi al tarikh P 150-309
6. Majmu Fatawa Imam Ibn-Taimyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar